Minggu, 18 Februari 2018

RENUNGAN SORE

Kita hanyalah  T A M U
Kehidupan kita di Dunia hanyalah tamu, dan karena tamu maka kehadiran kita hanyalah sementara.....
Kaya atau miskin hanyalah sementara.
Kejayaan atau kegagalan, juga sementara.
Jabatan atau kedudukan, popularitas dan kemuliaan, semua lagi² hanya sementara saja.....
Menjadi Bapak atau Ibu, menjadi Suami atau Isteri, menjadi Manager atau Direktur, bahkan jadi Presiden ataupun Raja, tidak ada yang abadi..... Sebab kita semua hanyalah TAMU...!
Karena kita hanya tamu, begitu waktunya tiba.....,Kita semua harus beranjak pergi.
Semua harta benda, emas permata, rumah dan kendaraan hanyalah pinjaman.....!
Walaupun semua asset adalah hasil jerih payah keringat kita......
Walaupun kita mempunyai surat kepemilikan yang sah dan semua harta benda atas nama kita secara hukum.....?!
Namun semuanya hanyalah kepemilikan sementara, hanyalah pinjaman semata....!
Karena pinjaman, begitu waktunya tiba, harus dikembalikan.....!
Ketika lahir, dua tangan kita kosong, ketika meninggal dunia kedua tangan kita juga kosong.....!
Waktu datang kita tidak membawa apa-apa, waktu pergi kita juga tidak membawa apapun.!
Jangan sombong, karena kaya dan berkedudukan, jangan minder karena miskin dan rendah.....! Bukankah kita semua hanyalah tamu dan Semua yang ada pada diri kita hanyalah pinjaman.....!
TETAPLAH RENDAH HATI....., seberapapun tinggi kedudukan kita.
TETAPLAH PERCAYA DIRI....., seberapapun kekurangan kita.
HANYA SATU KEPUNYAAN KITA...., yang bukan pinjaman, yang akan kita bawa kemanapun kita pergi, yaitu.......: IMAN- AMAL- PERBUATAN KITA.
Semoga kita senantiasa bisa meningkatkan keimanan dan ketaqwaan , dan membawa serta amal perbuatan baik.
*Hadiah untuk semua Sahabat..... :
Kami tidak menghadiahkan Matahari dan Bulan karena keduanya akan hilang (dengan pergantian Siang dan Malam).
Kami tidak menghadiahkan Lilin dan Es, karena keduanya akan meleleh.
 Kami tidak menghadiahkan kepada Saudaraku,warna-warni bunga karena akan layu.
Namun,Kami menghadiahkan untuk Saudaraku.....:
‎   سبحان الله    Subhanallah
‎   والحمدلله       Walhamdulillah
‎   ولا إله إلا الله  Wa lailaha ilallah
‎    والله أكبر      Wallahu Akbar
Karena hadiah itu kekal untuk Anda dan akan memberatkan timbangan amal di Akhirat.
Obat yang menjadikan kehidupan tidak akan pernah Cemas/Gelisah.
‎لا إله إلا انت سبحانك إني كنت من الظالمين
Laa Ilaha Illaa Anta Subhaanaka Innii Kuntu Minadzaalimiin.
"Barangsiapa bersandar pada harta, ia akan miskin.
Barangsiapa bersandar pada harga diri, ia akan hina.
Barangsiapa bersandar pada akalnya, ia akan tersesat.
Namun barangsiapa bersandar pada Allah, sesungguhnya ia tak pernah miskin, hina dan sesat."
( Ali bin Abi Thalib RA).”

Sabtu, 03 Februari 2018

YANG DICINTAI RASULULLAH

Rasulullah ﷺ bersabda, "Sesungguhnya, di antara orang yang paling aku cintai dan yang tempat duduknya paling dekat denganku pada hari Kiamat adalah orang yang paling baik akhlaknya di antara kalian.

Dan sesungguhnya, orang yang paling aku benci lagi paling jauh tempat duduknya dariku pada hari Kiamat adalah ats-tsartsârûn, al-mutasyaddiqûn, dan al-mutafayhiqûn." Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, kami sudah tahu siapa ats-tsartsârûn dan al-mutasyaddiqûn. Tapi siapakah al-mutafayhiqûn itu?" Nabi ﷺ menjawab, "Yaitu orang-orang yang sombong" ... (HR At-Tirmidzi, No. 2019 dari Jabir bin Abdullah ra.)
.
🍑 ... Di antara makna akhlak yang baik menurut Ibnu Al-Mubarrak adalah wajah yang berseri-seri (ramah), melakukan perbuatan baik, dan menyingkirkan gangguan.
Adapun menurut Al-Hafizh, akhlak yang baik adalah memilih hal-hal utama serta meninggalkan hal-hal yang hina.

Kumpulan akhlak yang baik ini sebagiannya terkumpul dalam ayat, "Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah daripada orang-orang yang bodoh" ... (QS Al-A'râf, 7:199)
.
🥝 ... Lalu, apa yang dimaksud dengan ats-tsartsârûn? Ats-tsartsar adalah orang yang banyak bicara lagi dibuat-buat.
Al-mutasyaddiq adalah orang yang angkuh kepada orang lain dengan ucapannya, memfasih-fasihkan lagi mempersulit pembicaraan.

Adapun al-mutafayhiq, asal katanya al-fahqu yang bermakna berisi penuh, yaitu orang yang memenuhi mulutnya dengan pembicaraan, berpanjang lebar dan berbicara tidak jelas karena sombong, serta meninggikan diri untuk memperlihatkan keunggulannya kepada orang lain. 🍉 ... Syaikh Faishal Alu Mubarak, Tathrîz Riyâdhush Shâlihîn (Terjemah: Riyadush Shalihin dan Penjelasannya), hlm. 452
.