Selasa, 19 Desember 2017

TUGAS KITA HANYA MENGINGATKAN

belajar
Tugas kita hanya mengingtkan ibarat seoarang muadzin yang merupakan ajakan untuk sholat. Yang datang banyak alhamdulillah yang dtang satu tetapi disyukuri. Tugas kita hanya mengingatkan minimal kepada diri kita sendiri keluarga, dan saudara saudara kita. Kita taat akan selamat  kalau maksiat akan di laknat. Itu sudah menjadi rumus dan sesuai janjinya. Bismillah sepanjang ada kesempatan lakukan

BERDOA

Yaa Allah....
Bila hari  ini masih menjadi bagian hidup kami...
Berikanlah kemudahan dan kelancaran.

Bila rezeki yang Engkau turunkan masih ada bagian haq kami, datangkanlah dalam jumlah yg banyak, yg halalan thoyiban.

Ya Rabb...
Bila keluarga, saudara2, sahabat2 ku disini masih diperkenankan mewarnai kehidupan kami,
Jadikanlah mereka yang mengisi kehidupan dengan penuh kasih sayang, rukun dan damai selalu.

Angkat & hilangkanlah segala penyakit,segala persoalan2 semua keluarga, saudara2, sahabat2 ku ini, gantikanlah dgn kesehatan yg sempurna serta berikanlah sisa usia yg manfaat dan barokah.

Aamiin Yaa Rabbal 'aalamiin

KHITAN BAGIAN FITRAH

Dipun tenggo rawuhipun Jamaah Pengajian Ibadurrahman sedoyo, wonten ndalemipun Mas Rizam Yudinar acara syukuran khitanan adiknya Mas Rizam Yudinar, nuwun

Khitan termasuk fitrah yang disebutkan dalam hadits shahih. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata :

الفِطْرَةُ خَمْسُ : الخِتَانُ وَالاسْتِحْدَادُ وَنَتْفُ الإِبْطِ وَتَقْلِيْمُ الأَظْفَارِ وَقَصُّ الشَّارِبِ

“Lima dari fitrah yaitu khitan, istihdad (mencukur bulu kemaluan), mencabut bulu ketiak, memotong kuku dan mencukur kumis”.

Di dalam Musnad Ahmad dari Ammar bin Yasir Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : ”Telah bersabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Sebagian dari fitrah adalah: berkumur-kumur, istinsyaq (menghirup air dari hidung), mencukur kumis, siwak, memotong kuku, membersihkan lipatan pada badan, mencabut bulu ketiak, istihdad, khitan dan bersuci”.

pengajian khitanan

menyimak

SEMANGAT PERUBAHAN

Perubahan

Program menuju lebih baik... 40 hari non stop...
1. Tahajud
2. Tadarus
3. Jamaah 5 waktu
4. Dhuha
5. Sedekah
Tunaikan rutin istiqomah... insyaalloh... hidup lebih baik...
Aamiin.

Yen ono sing takon... kenapa 40 hari ... ?
Jawaben... janin nang rahim perubahane juga saben 40 hari...
40 hari nutfah
40 hari segumpal darah
40 hari segumpal daging
Kemudian ruh ditiupkan plus dicatat...
1. Umurnya
2. Rejekinya
3. Nasibnya
4. Ibadahnya

Maka tanyakan pada diri kita jika lelakone urip kawit beyen tekan saiki... kok gak juga beranjak baik... 40 hari terakhir... bagaimana sholat kita ?

Mas Bro...
Ayo bangkit... semangat... Bismillah...
👍

Kamis, 07 Desember 2017

SEDIH SENANG ITU UJIAN

Kemarin penagajian gabungan diadakan lagi di RW 1, Ustadz Saijan yang mengisi tadi malam. Para Jamaah dibuat tertawa. Ada juga hiburan sulap selip dari warga. Pada kesempatan itu pak saijan menjelaskan tentang Ujian. Kesenagan dan kesedihan adalah ujian yang diberikan Allah kepada kita untuk menguji keimanan kita. 
Sesungguhnya, hidup di dunia ini hanyalah sementara. Allah Ta’ala menciptakan manusia dan menguji mereka, agar nampak siapa yang paling baik amalannya. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya),
Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (Qs. al-Mulk: 2)


Read more http://pengusahamuslim.com/1975-kesusahan-dan-kenikmatan-sebagai-ujian.html
ustadz saijan
sualap selip
jamaah

Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (Qs. al-Mulk: 2)

Read more http://pengusahamuslim.com/1975-kesusahan-dan-kenikmatan-sebagai-ujian.html


Sesungguhnya, hidup di dunia ini hanyalah sementara. Allah Ta’ala menciptakan manusia dan menguji mereka, agar nampak siapa yang paling baik amalannya. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya),
Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (Qs. al-Mulk: 2)


Read more http://pengusahamuslim.com/1975-kesusahan-dan-kenikmatan-sebagai-ujian.html